- by M. Sultan
- Feb, 17, 2025 21:25
FAKTUALSUMSEL – Momen sakral membangun biduk rumah tangga dalam hidup Ahmad Hada (31) dan Farida (30), mendadak berubah menjadi kepanikan mencekam dan jerit tangis. Saat akad nikah mereka di Jl Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Minggu (11/5/2025) Hada diserang secara brutal oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK).
Kejadian
mengejutkan itu terjadi dalam hitungan detik. Ahmad yang baru saja turun dari
mobil bersama keluarga besar, belum sempat melangkah ke pelaminan. Empat pria
misterius keluar dari mobil LCGC berwarna gelap, dan tanpa basa-basi langsung
menyerangnya menggunakan senjata tajam. Salah satu pelaku bahkan menembakkan
dua kali tembakan ke udara, memecah keheningan pagi dan membubarkan tamu
undangan yang panik berlarian menyelamatkan diri.
“Darah
berceceran di halaman rumah. Suara tembakan membuat semua orang berteriak
histeris,” ungkap salah seorang saksi mata dilapangan.
Ahmad tak
sempat melawan. Ia terkapar bersimbah darah dengan luka sobek di pergelangan
tangan kiri, kaki kanan, dan wajah akibat sabetan senjata tajam. Suasana akad
nikah seketika berubah menjadi zona darurat. Para kerabat yang tadinya bersiap
menyambut hari bahagia, hanya bisa menangis dan menjerit melihat pengantin pria
tergeletak tak berdaya di tanah.
Farida, calon
mempelai wanita, terlihat terduduk lemas di dalam rumah. Gaun pengantin yang
harusnya dikenakan di momen istimewa, menjadi saksi bisu atas tragedi yang tak
pernah diduga akan terjadi.
Ahmad
kemudian dilarikan ke RSUD Bari Palembang dalam kondisi kritis. Korban masih dirawat
di ruang intensif dan belum sadarkan diri. Polisi belum bisa mengambil
keterangan dari korban, namun sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk
mengungkap identitas pelaku dan motif serangan sadis tersebut.
“Kami
terkejut dan masih tak percaya. Kami datang untuk akad nikah,” ujar Ningcik,
ibu Ahmad Hada, dengan suara terbata-bata di depan ruang perawatan rumah sakit.
Wajahnya pucat, matanya sembab, dan sesekali ia menatap kosong ke
langit-langit, seolah berharap semua ini hanyalah mimpi buruk yang segera
berakhir.
Kapolrestabes
Palembang melalui penyidik yang menangani kasus ini memastikan bahwa pihaknya
akan memburu pelaku. “Kami tidak akan tinggal diam. Ini aksi yang biadab dan
pengecut. Kami sudah mengantongi beberapa petunjuk dan terus mendalami motif di
balik serangan ini,” tegas seorang anggota polisi.
Hingga
saat ini, motif di balik serangan brutal ini masih misterius. Yang pasti,
tragedi berdarah ini telah menyisakan luka mendalam. Bukan hanya pada tubuh
Ahmad, tetapi juga pada hati seluruh keluarga yang mendambakan hari bahagia
berubah menjadi kenangan paling kelam dalam hidup mereka. (Fdl)