- by M. Sultan
- Feb, 17, 2025 21:25
FAKTUALSUMSEL — Suara jeritan dari reruntuhan rumah, tangis anak-anak yang kehilangan orang tua, dan kesedihan mendalam yang menyelimuti tanah Gaza belum juga mereda. Genosida yang dilakukan oleh militer Zionis Israel di Jalur Gaza kian brutal. Hingga April 2025, lebih dari 50.000 warga Palestina telah gugur — di antaranya ribuan anak-anak dan perempuan. Ratusan ribu lainnya luka-luka, banyak dari mereka menderita tanpa akses medis yang layak.
Bahkan bangunan
sipil menjadi sasaran serangan membabi buta. Masjid, rumah sakit, sekolah,
hingga fasilitas dasar seperti jalan, jembatan, dan instalasi air bersih porak
poranda dihantam rudal dan bom. Kekejaman ini tak hanya menyisakan luka fisik,
tetapi juga penderitaan mendalam dan trauma berkepanjangan bagi jutaan jiwa
yang tersisa.
Namun yang
lebih menyakitkan, agresi brutal ini terjadi dalam diamnya para pemimpin
dunia Islam. Negara-negara besar di kawasan Arab seperti Mesir, Arab Saudi,
dan lain-lain belum juga menunjukkan langkah konkret untuk menghentikan
kebiadaban ini. Kutukan verbal dan bantuan kemanusiaan yang dijanjikan pun
kerap tak bisa menembus blokade ketat Israel.
“Cukup sudah penderitaan rakyat Gaza!” teriak Aliansi Muslim Palembang Peduli Palestina (AMP3) dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Humas AMP3, Ezufatrin, pada Minggu (11/5/2025) disimpang 5 DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Dalam pernyataan kerasnya, AMP3 menyampaikan kecaman terhadap Zionis Israel, Amerika Serikat, serta negara-negara Barat yang secara terang-terangan mendukung kejahatan ini. AMP3 juga menyoroti sikap pasif negara-negara Muslim yang selama ini hanya menjadi penonton tragedi kemanusiaan yang terjadi di depan mata.
Seruan Tegas AMP3, antara lain, meminta negara negara muslim agar
mengirim Pasukan ke Gaza. AMP3 mendesak para kepala negara
Muslim untuk tidak hanya bicara, tetapi bertindak nyata, yakni dengan
mengirim pasukan ke Gaza. "Jika masing-masing negara mengirim 500 personel
saja, kita bisa kumpulkan 25 ribu pasukan dari lebih 50 negara OKI. Ini langkah
paling nyata untuk melindungi rakyat Gaza dan menghentikan agresi Israel,"
ujar Ezufatrin.
Selain
itu, presiden Prabowo Diminta ambil Prakarsa Dunia Islam. “Kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo
Subianto, AMP3 meminta agar mengambil peran sentral dalam memprakarsai
langkah kolektif pengiriman pasukan perdamaian dari negara-negara OKI. Sebagai
negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki legitimasi moral dan
politik untuk memimpin solidaritas militer ini," tegas Ezu.
AMP3 menyatakan bahwa terus berdiam diri tanpa langkah nyata
adalah pengkhianatan terhadap Allah, Rasul, dan umat Islam di seluruh dunia.
"Kebisuan ini sama saja dengan memberi izin kepada Israel untuk terus
membantai rakyat Palestina." AMP3 menyerukan kepada seluruh umat Islam,
ormas, komunitas, dan tokoh-tokoh Muslim untuk bersatu dalam aksi
solidaritas global. Mereka juga menegaskan bahwa kekuatan sejati umat Islam
hanya akan terwujud jika syariat dan khilafah ditegakkan, sebagai sistem global
yang mampu menyatukan 2 miliar Muslim dunia untuk membela Palestina secara
tegas dan terorganisir.
Ezufatrin
mengakhiri pernyataannya dengan nada tegas, “Cukuplah menjadi penonton dalam
penderitaan umat. Saatnya bertindak. Saatnya bersatu. Dan saatnya merebut
kembali Palestina — dengan kehormatan, kekuatan, dan keimanan yang kokoh. Insya
Allah, kemenangan itu pasti datang.“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang
memberi kehidupan kepada kamu.” (al-Anfal: 24). (Fdl)