Empat Hal Wajib Ini Harus Diperhatikan Saat Membeli Hewan Kurban, Jangan Sampai Tertipu!

FAKTUALSUMSEL — Menjelang Hari Raya Iduladha, masyarakat mulai berburu hewan kurban untuk disembelih sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Namun, membeli hewan kurban tidak bisa sembarangan. Ada empat hal penting yang wajib diperhatikan agar ibadah kurban sah dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Hal ini disampaikan oleh Dr. drh. Jafrizal, MM, Dokter Hewan Ahli Madya Provinsi Sumatera Selatan.

Hal pertama yang paling utama adalah memastikan bahwa hewan kurban diperoleh dengan cara yang halal. Menurut drh. Jafrizal, hewan kurban tidak boleh berasal dari hasil perampokan, pencurian, atau dibeli dengan uang haram. “Kita bisa memastikan kehalalan proses perolehan hewan kurban dengan melihat dokumen pembelian, serta adanya identitas pada kuping atau eartag yang dapat diperiksa melalui aplikasi Identik PKH,” jelasnya. Aplikasi tersebut bisa diunduh melalui Play Store dan memudahkan masyarakat untuk mengecek legalitas dan asal-usul hewan kurban.

Kedua, pilihlah hewan yang masuk kategori bahimatul an’am atau hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba yang telah cukup umur. Salah satu cara mengetahui umur hewan kurban adalah dengan memastikan sudah berganti sepasang gigi tetap atau disebut poel. “Masyarakat tidak perlu sungkan untuk meminta peternak membuka mulut hewan agar giginya bisa dicek,” kata drh. Jafrizal.

Selanjutnya, faktor kesehatan hewan juga sangat krusial. Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, baik yang terlihat jelas maupun yang bisa menular ke manusia atau hewan lain. Untuk memastikan ini, mintalah surat keterangan sehat dari dokter hewan yang berwenang. Surat ini menunjukkan bahwa hewan telah diperiksa secara medis dan dinyatakan layak untuk dikurbankan.

Yang keempat dan tak kalah penting, hewan kurban harus bebas dari cacat fisik yang bisa menyebabkan kurban menjadi tidak sah. “Cacat seperti buta sebelah, pincang, patah tanduk, testis hanya satu, dan sangat kurus, semuanya bisa menggugurkan keabsahan kurban,” tegas drh. Jafrizal. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk memeriksa kondisi fisik hewan secara teliti sebelum memutuskan membeli.

Dengan memperhatikan empat hal tersebut—kehalalan asal-usul hewan, jenis dan usia, kesehatan, serta kondisi fisiknya—masyarakat bisa melaksanakan ibadah kurban dengan tenang dan penuh berkah. Pemerintah melalui dinas peternakan juga terus mengedukasi serta mengawasi jalannya distribusi hewan kurban agar sesuai dengan syariat dan ketentuan yang berlaku.

Sebagai penutup, drh. Jafrizal mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dan teliti dalam membeli hewan kurban. “Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga tentang niat, tata cara, dan keikhlasan dalam menjalankannya. Pastikan semuanya sesuai agar kurban kita benar-benar diterima Allah SWT,” pungkasnya. (Fdl)