- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 16, 2025 04:18
FAKTUALSUMSEL – Menjelang perayaan Idul Fitri, harga bahan baku di pasar tradisional Palembang mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan dapur mereka. Berdasarkan pantauan di Pasar Lemabang pada Minggu (23/3/2025), harga daging sapi yang sebelumnya dijual seharga Rp 140 ribu per kilogram kini mengalami kenaikan hingga Rp 150 ribu – Rp 160 ribu per kilogram. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Lebaran, di mana masyarakat cenderung membeli lebih banyak daging untuk persiapan hidangan khas hari raya.
Selain daging sapi, bahan makanan lain seperti santan kemasan juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Santan merek Kara, yang biasanya dijual dengan harga Rp 29 ribu per kotak, kini naik menjadi Rp 32 ribu per kotak. Pedagang mengungkapkan bahwa permintaan santan meningkat drastis seiring dengan banyaknya masyarakat yang mulai membuat kue dan masakan khas Lebaran yang menggunakan santan sebagai bahan utama. Menurut Mentari, salah satu warga yang tengah berbelanja di Pasar Lemabang, gula yang sebelumnya dijual Rp 16 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Gula ini menjadi bahan penting dalam pembuatan berbagai kue khas dan pemanis minuman tradisional di Palembang.
Namun, lonjakan harga yang paling mencolok terjadi pada gula aren yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cuka pempek. Sebelumnya, harga gula aren ini berkisar Rp 23 ribu per kilogram, tetapi mulai hari ini melonjak hingga Rp 27 ribu per kilogram. Mengingat pempek merupakan makanan khas Palembang yang selalu diminati, lonjakan harga ini turut berimbas pada pelaku usaha kuliner. Sementara itu, harga gandum masih cenderung stabil meskipun permintaan mengalami peningkatan. Berbeda dengan beras yang justru mengalami kenaikan cukup tinggi. Beberapa merek beras mengalami lonjakan harga, misalnya beras dengan berat 20 kilogram per karung yang sebelumnya dijual Rp 270 ribu kini naik menjadi Rp 285 ribu per karung. Kenaikan sebesar Rp 15 ribu ini membuat warga semakin khawatir akan lonjakan harga bahan pokok lainnya menjelang Idul Fitri.
Mentari berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga, salah satunya dengan mengadakan operasi pasar. “Kami sangat berharap ada upaya dari pemerintah untuk mengendalikan harga, setidaknya dengan operasi pasar supaya harga tidak semakin melambung,” ujarnya. Hal senada diungkapkan oleh Riri, seorang ibu rumah tangga yang juga merasa keberatan dengan kenaikan harga ini. Menurutnya, momen Idul Fitri seharusnya menjadi waktu yang membahagiakan bagi masyarakat, bukan justru menjadi beban tambahan karena kenaikan harga bahan pangan. Para pedagang di pasar sendiri mengakui bahwa kenaikan harga ini terjadi karena meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok yang cukup. “Memang biasanya menjelang Lebaran harga naik, tetapi tahun ini terasa lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya. (Fdl)s