Wednesday, Aug 20, 2025

Workshop ASITA Sumsel: Harapan Bandara Internasional Kembali Hidupkan Pariwisata Sumsel


 

FAKTUALSUMSEL  Association Of The Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA) Provinsi Sumatera Selatan menggelar workshop bertajuk “Biar Cuan Memasarkan Bisnis Tour and Travel” yang diselenggarakan pada Kamis pagi (10/4/2025) di Parkside's Hotel Palembang. Tak hanya sekadar kegiatan pelatihan, acara ini juga menjadi momen silaturahmi halal bihalal antar pelaku usaha biro perjalanan wisata se-Sumatera Selatan, sekaligus upaya memperkuat jejaring bisnis pariwisata pasca Ramadan.

Ketua DPD ASITA Sumsel, Febby Yoland Effendi, S.Ip., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat ganda. “Selain mempererat silaturahmi antar anggota, kami juga ingin peserta mendapatkan ilmu praktis agar bisa lebih cuan memasarkan produk-produk tour and travel mereka. Konsep ini kami kombinasikan agar lebih produktif dan inspiratif,” ujarnya.

Febby menegaskan bahwa ASITA Sumsel saat ini tengah fokus pada penguatan internal organisasi. Penguatan tersebut dianggap penting agar kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal seperti asosiasi pariwisata lain, mitra bisnis, dan pemerintah dapat berjalan lebih optimal. Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian ASITA adalah urgensi pengembalian status Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang menjadi bandara internasional.

“Status bandara internasional sangat penting untuk mendukung kemajuan ekonomi dan sektor pariwisata di Sumatera Selatan. Tanpa status itu, tentu banyak potensi wisatawan mancanegara yang sulit menjangkau Palembang secara langsung. Ini berdampak ke investasi dan pendapatan anggota kami yang bergerak di bidang biro perjalanan wisata,” jelas Febby.

Dalam sesi diskusi, para peserta juga menyoroti isu global seperti perang tarif dan larangan perjalanan yang sedang melanda beberapa kawasan dunia. Febby menilai bahwa meski dampaknya belum terlalu terasa di sektor wisata domestik, namun kekhawatiran tetap muncul, terutama terhadap iklim investasi di bidang pariwisata. “Kita perlu mengantisipasi dengan inovasi dan strategi pemasaran yang adaptif,” imbuhnya.

Melalui kegiatan seperti ini, ASITA Sumsel ingin menunjukkan bahwa pariwisata Sumatera Selatan memiliki potensi besar untuk berkembang, khususnya dalam sektor sport tourism. Keberadaan infrastruktur seperti Jakabaring Sport City, Light Rail Transit (LRT), hingga pengalaman sukses sebagai tuan rumah Asian Games menjadi modal kuat. “Namun semua itu harus ditopang oleh kemudahan akses, khususnya dari luar negeri. Maka kami akan terus dorong pengembalian status internasional bandara Palembang sebagai prioritas,” jelasnya.

Terpisah, mantan Ketua DPD ASITA Sumsel periode 2010-2014, H. Saleh Ismail, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Febby Yoland. Ia menyebut bahwa dirinya sudah sejak lama melihat potensi Febby untuk memimpin ASITA. “Waktu dulu beliau sekretaris saya, saya sudah bilang, ini orang bakal jadi ketua. Ternyata sekarang terbukti,” kata Saleh dengan senyum bangga.

Saleh juga menekankan pentingnya ketersediaan akses langsung untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. “Kalau kita mau mengundang turis asing, bandara internasional itu syarat mutlak. Kalau tidak ada akses, jangan harap turis luar datang,” tegasnya. Ia berharap pengurus ASITA yang sekarang bisa terus menjalin komunikasi dengan pemerintah dan otoritas bandara untuk mewujudkan hal tersebut. (Pdr)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

Workshop ASITA Sumsel: Harapan Bandara Internasional Kembali Hidupkan Pariwisata Sumsel

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • Mar, 16, 2025 04:18
Kemenag Sumsel Gelar Bimbingan Teknis Petugas Kloter
  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • Mar, 29, 2025 05:56
Pedagang Lesu, Pasar Sepi Pembeli Menjelang Idul Fitri