Wednesday, Aug 20, 2025

Ampera Dalam Bahaya! Kadishub Sumsel Bongkar Fakta Tongkang Batubara


FAKTUALSUMSEL— Ikon kebanggaan masyarakat Palembang, Jembatan Ampera, kini menghadapi ancaman serius. Hampir setiap minggu, jembatan bersejarah itu dihantam ponton dan tongkang yang lalu-lalang di Sungai Musi. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Sumatera Selatan, Drs Ari Narsa, menyuarakan keprihatinan mendalam soal masalah ini yang selama ini kurang mendapat sorotan publik.

“Hampir tiap minggu Jembatan Ampera ditabrak ponton, bukan hanya rumah warga. Ini jelas berbahaya,” tegas Ari saat ditemui wartawan. Menurutnya, sejauh ini Dishub hanya bisa meminta pertanggungjawaban dari pemilik kapal. Namun jika insiden terus berulang, bukan tidak mungkin struktur Ampera yang sudah berusia puluhan tahun itu akan mengalami kerusakan parah.

Yang lebih mencengangkan, Ari membandingkan kasus di Sumsel dengan Kalimantan. “Di Kalimantan, tercatat 234 kali jembatan ditabrak kapal. Tapi Ampera kita malah hampir tiap minggu kena. Ini kan sudah kelewatan,” ujarnya geram.

Tak hanya itu, Ari juga mengungkap praktik ilegal yang makin memperparah kondisi Ampera. “Ada yang gunakan bagian bawah Ampera untuk meratakan muatan tongkang. Itu tidak boleh! Kalau muatan bergeser, lama-lama merusak struktur. Ingat, Ampera itu situs sejarah,” katanya menegaskan.

Masalah bertambah pelik ketika menyangkut aturan hukum. Ari mengaku, hingga kini belum ada retribusi yang masuk dari aktivitas di Sungai Musi. Padahal, Pemprov Sumsel sudah mengajukan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan alur sungai. “Dewan sementara menunda perda karena para pelaku usaha tidak sependapat dan enggan memberikan kontribusi. Tapi yang terpenting sekarang adalah keselamatan Jembatan Ampera,” katanya penuh nada serius.

Untuk mendorong perda itu disetujui, Dishub tengah menyempurnakan naskah akademik yang sebelumnya dinilai belum lengkap. “Kami lengkapi dulu naskah akademisnya agar perda ini bisa segera diketok DPRD Sumsel,” jelas Ari.

Tak berhenti di soal jembatan, Ari juga menyinggung soal rumah rakit yang semakin lama semakin menjorok ke alur sungai, bahkan tumbuh seperti eceng gondok yang tak terkendali. “Ke depan, rumah rakit akan kita tata ulang. Kita ingin menjaga keindahan sekaligus kelestarian Sungai Musi. Tentu saja ada positif-negatifnya, tapi penataan ini tidak bisa ditunda lagi,” ujarnya.

Jembatan Ampera bukan sekadar sarana penghubung; ia adalah simbol sejarah dan kebanggaan Palembang yang berdiri kokoh sejak 1960-an. Kerusakan pada Ampera bukan hanya persoalan fisik, tapi juga kehilangan identitas kota. Pemerintah, DPRD, pelaku usaha, dan masyarakat kini dihadapkan pada satu pertanyaan besar: mau sampai kapan membiarkan Jembatan Ampera jadi korban? Jika tidak ada langkah konkret, jangan salahkan siapa-siapa kalau suatu hari Ampera hanya akan tinggal dalam foto-foto kenangan. (Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

Ampera Dalam Bahaya! Kadishub Sumsel Bongkar Fakta Tongkang Batubara

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • Mar, 05, 2025 02:39
ILO dan APINDO Bawa Kopi Sumsel Berkelas Dunia