- by M. Sultan
- Feb, 17, 2025 21:25
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG — Hari pertama Parade Bunyi’an 2025 Kawan Lamo Part 4 yang diprakarsai oleh Komunitas Kawan Lamo bekerjasama dengan Dewan Kesenian Palembang (DKP), jumat resmi dibuka, di Lawang Borotan, diwarnai oleh semangat kolaboratif dari seniman dan komunitas musik Palembang. Dan hari ini, Sabtu (27/7/2025) ada banyak kegiatan dilaksanakan depan Lawang Borotan.
Dalam pembukaan ada 16 penampilan seni. Mereka berasal dari beragam genre dan latar komunitas seni. Beberapa di antaranya adalah Second Jumper, Anafora, Musik Batang Hari 9, dan Vweekly, yang membawa warna tersendiri dalam panggung kebudayaan ini. Tidak ketinggalan, suguhan puisi dari Anisa dan pertunjukan Tari Tanggai juga turut memeriahkan agenda malam.
Ketua DKP, Muhammad Nasir, menyampaikan apresiasi terhadap semangat kolektif para seniman muda. “Parade ini bukan sekadar pertunjukan musik, tapi juga wujud nyata gotong royong lintas generasi dalam merayakan bunyi, budaya, dan ruang publik,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Kawan Lamo, M. Fitriansyah. Menurutnya, Parade Bunyi’an menjadi ruang eksperimental yang terus hidup dari semangat komunitas. “Kita ingin Palembang punya panggung terbuka yang organik dan berkelanjutan,” katanya.
"Acara ini menjadi bagian dari upaya memperluas ekosistem seni suara di Sumatera Selatan, khususnya bagi talenta lokal yang ingin unjuk karya dan bakat di ruang-ruang yang lebih terbuka dan merakyat," terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Parade Bunyian yang digelar selama dua hari, Jumat–Sabtu (25–26 Juli 2025), turut diramaikan dengan aksi demo lukis dari para perupa Palembang. Beberapa nama yang ambil bagian dalam kegiatan ini antara lain Rudi, Yan Komik, Don Tiger, dan Gede.
Dalam aksi tersebut, para perupa bebas memilih objek lukisan masing-masing. Hasil karya mereka nantinya akan dipamerkan dan ditawarkan kepada publik saat penutupan acara. Jika ada yang berminat, lukisan-lukisan ini dapat dibeli melalui sistem lelang.
Kegiatan ini digagas oleh Komunitas Kawan Lamo, bekerja sama dengan Dewan Kesenian Palembang (DKP), Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS), serta didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kota Palembang.
Adapun lokasi kegiatan berlangsung di kawasan Lawang Borotan, sebuah destinasi wisata baru yang kini menjadi ikon budaya kota Palembang. “Melalui kegiatan ini, seni tradisi bisa dikenal dan dipahami oleh generasi milenial, sekaligus menjaga seni modern agar tetap hidup. Harapannya, seni menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Palembang,” ujarnya didampingi Sekretaris DKP, Fadli Lonardo.
Sementara itu, Ketua Komunitas Kawan Lamo, M. Fitriansyah, menyatakan bahwa Parade Bunyian juga menjadi bagian dari perayaan ulang tahun komunitas mereka yang keempat.“Alhamdulillah, tahun ini kami berkolaborasi dengan pihak-pihak yang sama-sama peduli terhadap iklim kesenian dan seniman,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, M. Affan Prapanca, menyambut baik pelaksanaan Parade Bunyian, yang dinilainya sebagai langkah positif dalam mendorong geliat seni di kota ini. Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin, juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik kebangkitan dunia kesenian di Palembang. (Fdl)