Wali Kota Ratu Dewa Tegas Sikat Pungli, Pelaku di BKB Langsung Ditangkap

FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Aksi pungutan liar (pungli) di kawasan wisata ikonik Palembang, Benteng Kuto Besak (BKB), menuai perhatian luas publik setelah salah satu konten kreator otomotif ternama, Motomobi atau dikenal sebagai Om Mobi, menjadi korban saat sedang membuat konten di lokasi tersebut. Aksi yang terekam dalam video dan viral di media sosial ini langsung memantik reaksi cepat dari Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa.

“Saya langsung beri ultimatum 1 x 24 jam untuk menangkap pelakunya. Ini menyangkut citra Kota Palembang. Alhamdulillah, gerak cepat dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Polrestabes membuahkan hasil. Pelaku berhasil diamankan,” tegas Wali Kota Ratu Dewa kepada koran ini, Senin (28/7/2025), di Griya Agung Palembang.

Menanggapi kejadian ini, Ratu Dewa menegaskan pihaknya akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Polrestabes dan TNI untuk memperketat pengawasan di lokasi-lokasi publik. “Tidak hanya di BKB, tapi juga di pasar dan ruang publik lainnya. Akan ada patroli rutin untuk mencegah kasus serupa,” ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Palembang menunjukkan komitmen penuh untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan. Wali Kota juga mengingatkan semua pihak bahwa Palembang sebagai kota besar dan bersejarah harus bebas dari aksi premanisme yang mencederai kehormatan daerah.

Diberitakan sebelumnya, pelaku bernama Zalfikar (33), yang terekam meminta uang parkir secara paksa kepada tim Om Mobi. Ia berdalih uang tersebut bersifat sukarela, namun saat korban masih merekam video, pelaku kembali datang dan memaksa meminta bayaran parkir. Aksi tersebut dinilai sebagai premanisme oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Ricky Mozam, membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, pelaku sudah diamankan dan kini dalam penanganan Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang,” ungkapnya. Penangkapan dilakukan pada Minggu (27/7) malam oleh Unit Opsnal Ranmor dan Pidum.

Kepala Satreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, menambahkan bahwa pelaku dikenai dugaan tindak premanisme yang merusak citra kota. "Aksi pungli yang dilakukan pelaku bukan hanya merugikan korban, tapi juga mempermalukan nama baik Palembang di mata nasional," tegasnya.

Zalfikar sendiri telah membuat video permintaan maaf secara terbuka. Dalam video tersebut, ia menyatakan penyesalan mendalam dan memohon maaf kepada Wali Kota Palembang serta masyarakat. “Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya. Jika saya ulangi, saya siap dituntut secara hukum,” ucapnya.(Pdr)