Tuesday, Aug 19, 2025

Dihadiri 16 Mantan Napiter: Upacara HUT RI ke-80 di Palembang “Merdeka Milik Semua”


FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Plaza Jakabaring Sport City (JSC) untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tingkat Kota Palembang, Minggu (17/8/2025). Biasanya, peringatan tahunan ini selalu digelar di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), ikon Kota Palembang. Namun tahun ini, lokasi dipindahkan karena Plaza BKB digunakan untuk Festival Bidar.

Meski berbeda tempat, suasana khidmat tetap terasa. Ratusan undangan hadir, mulai dari jajaran Forkopimda Kota Palembang, para veteran pejuang, tokoh masyarakat, hingga warga umum. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Wali Kota Palembang, Ratu Dewa.

Sebanyak 114 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Palembang dari seluruh kecamatan tampil disiplin dan penuh semangat. Prosesi pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan dengan formasi lengkap: Tim Delapan menerima bendera dari Wali Kota, Tim Tujuh Belas mengiringi, dan Tim Empat Lima mengawal hingga Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di langit JSC.

Usai pengibaran, Ketua DPRD Palembang Ali Subri membacakan teks UUD 1945, dilanjutkan pembacaan teks Proklamasi oleh Wali Kota Ratu Dewa. Momentum itu mengingatkan seluruh hadirin akan sejarah panjang perjuangan bangsa.

Dalam sambutannya, Ratu Dewa menegaskan pentingnya memaknai kemerdekaan dengan aksi nyata. “Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi dan menjalankan program pembangunan yang telah direncanakan. Palembang hanya bisa maju bila semua pihak bergandeng tangan,” ujarnya.

Namun, ada yang berbeda pada upacara kemerdekaan kali ini. Sebanyak 16 mantan narapidana teroris (napiter) ikut hadir dan larut dalam suasana sakral kemerdekaan. Kehadiran mereka menjadi simbol rekonsiliasi, sekaligus bukti bahwa semangat merah putih dapat merangkul semua elemen bangsa.

Salah satunya adalah Yusuf Arifin, warga Jalur 17 Banyuasin, yang pernah menjalani hukuman delapan tahun di Lapas Banyuasin dan bebas pada 2016. Baginya, mengikuti upacara kemerdekaan adalah pengalaman yang sarat makna. “Merdeka ini bukan milik segelintir kelompok, tapi hasil perjuangan bersama masyarakat, ulama, dan pejuang. Saya merasa benar-benar merdeka ketika bisa berdiri di sini,” ungkap Yusuf haru.

Yusuf mengaku, setelah bebas, ia bersama rekan-rekan napiter lainnya terus dibina oleh Densus 88 agar bisa kembali ke masyarakat dengan damai. “Tahun lalu saya ikut upacara di Polres Banyuasin, tahun ini di Palembang. Rasanya berbeda, semakin terasa bahwa kami benar-benar bagian dari bangsa ini,” tambahnya.

Kehadiran para mantan napiter ini sontak menyita perhatian. Tidak sedikit tamu undangan yang menilai langkah tersebut sebagai wujud nyata keberhasilan program deradikalisasi. Dengan mengikuti upacara, mereka menunjukkan tekad untuk kembali berkontribusi positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Upacara di JSC Palembang ini pun ditutup dengan penuh kehangatan. Meski digelar di lokasi baru, semangat kemerdekaan tetap berkobar, bahkan lebih kuat karena menghadirkan kisah tentang persatuan: bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua anak bangsa, tanpa terkecuali.(FDL)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

Dihadiri 16 Mantan Napiter: Upacara HUT RI ke-80 di Palembang “Merdeka Milik Semua”

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • Mar, 05, 2025 02:39
ILO dan APINDO Bawa Kopi Sumsel Berkelas Dunia