FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG - Tak ingin
menimbulkan konflik agraria yang berkepanjangan akibat perebutan 4 pulau
perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, secara resmi Presiden Prabowo
memutuskan bahwa ke empat pulau tersebut secara sah milik Provinsi Aceh.
Tentunya hal ini mendapat tanggapan positif
dari berbagai pihak salah satunya dari Aka Cholik Darlin Ketua Umum Forum
Kepedulian Rakyat Indonesia (Fakar Indonesia), yang menganggap apa yang
dilakukan oleh Presiden Prabowo merupakan implementasi Kepemimpinan yang
berkeadilan.
" Tentunya kami memberikan apresiasi
atas respon cepat dan komitmen dalam menyelesaikan permasalahan 4 pulau yang
menjadi perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara", kata Aka
Cholik Darlin, Rabu petang (18/06)
Dilanjutkannya, Jelas langkah Presiden
Prabowo merupakan sebuah implementasi tanggung jawab seorang pemimpin yang
tidak hanya menyelesaikan masalah dengan cepat namun juga tetap memperhatikan
serta mengutamakan kepentingan masyarakat tanpa mengabaikan unsur - unsur yang
berkeadilan.
Dalam kesempatan ini Aka Cholik Darlin
sebagai ketua umum Fakar Indonesia mengajak semua elemen masyarakat yang ada
agar tidak terhasut oleh narasi - narasi negatif terkait polemik tersebut.
" Dengan selesainya permasalahan ini
tentunya kami mengharapkan agar masyarakat tidak terpancing lagi dengan narasi
- narasi negatif yang memecah belah, bagaimanapun juga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) menjadi harga mati bagi kita rakyat Indonesia",
tegas Ketua Umum Fakar Indonesia.
Menutup pesannya Aka Cholik Darlin berpesan
bahwa Indonesia saat ini menuju Indonesia Emas yang artinya, berfokus pada
kontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan.
" Saat ini Indonesia sedang menuju
Indonesia emas 2045, jadi perlu diingat akan banyak cobaan dan gangguan dari
pihak - pihak yang ingin menggagalkan capaian besar tersebut dengan berbagai
macam cara termasuk memecah belah melalui isu - isu negatif, dan kita sebagai
rakyat Indonesia tetap berfokus pada target tersebut dengan mengabaikan hal -
hal negatif, serta berfokus memberikan kontribusi pada pembangunan yang
berkelanjutan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan
teknologi untuk pembangunan yang inklusif dan berkeadilan", tutup Aka
Cholik. (Fdl)