- by FAKTUALSUMSEL.COM
- May, 16, 2025 01:16
FAKTUALSUMSEL, SINGAPURA - Saat negara tetangga seperti Singapura kembali menghadapi gelombang kenaikan kasus COVID-19, Indonesia menyatakan tetap siaga dan berada dalam kondisi aman. Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan lonjakan kasus sebesar 27,9% dalam sepekan terakhir, dari 11.100 menjadi 14.200 kasus pada periode 27 April hingga 3 Mei 2025.
Peningkatan ini didominasi oleh dua subvarian baru yang kini tengah jadi sorotan: LF.7 dan NB.1.8, yang keduanya merupakan keturunan dari varian JN.1. Para ahli menduga, salah satu pemicu lonjakan adalah menurunnya tingkat kekebalan populasi akibat jarangnya paparan dan menurunnya cakupan vaksinasi lanjutan.
Meski begitu, kondisi di Indonesia dinyatakan tetap terkendali. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Aji, menegaskan bahwa hingga minggu ke-19 tahun 2025, penyebaran COVID-19 masih berada dalam batas aman. “Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk COVID-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji dalam pernyataan tertulis, Jumat (21/5/2025).
Meski belum ada kebijakan pengetatan akses keluar-masuk negara, pengawasan di pintu-pintu masuk internasional diperketat melalui platform digital SatuSehat Health Pass (SSHP). Sistem ini memastikan bahwa setiap pelaku perjalanan terpantau kesehatannya, sekaligus mendukung deteksi dini varian baru.
Selain itu, Kemenkes RI juga kembali mendorong vaksinasi booster COVID-19, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit penyerta (komorbid). Vaksinasi ini dianggap sebagai benteng pertahanan terakhir dalam menghadapi potensi penyebaran varian baru. “Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” tambah Aji.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 35 kasus positif COVID-19 sepanjang 2025. Namun, Dinkes memastikan bahwa angka ini tidak menunjukkan tren peningkatan dan masih dalam batas wajar. Dengan meningkatnya kasus di sejumlah negara, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), tidak mengabaikan gejala ringan, serta segera melaporkan dan memeriksakan diri jika mengalami keluhan pernapasan.