"Dari Desa untuk Indonesia": Sumsel Jadi Pelopor Gerakan Koperasi Merah Putih, Presiden Prabowo Targetkan 80 Ribu Koperasi Bangkitkan Ekonomi Rakyat

FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG — Palembang Sport and Convention Center (PSCC) selasa petang berubah menjadi lautan semangat merah putih. Selasa, 27 Mei 2025. Peluncuran dan Dialog Percepatan Pembentukan Desa/Kelurahan Merah Putih di Provinsi Sumatera Selatan, yang merupakan sebuah gebrakan besar untuk membangkitkan ekonomi desa, langsung digerakkan dari akar rumput.

Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh penting nasional, mulai dari Koordinator Bidang Pangan Dr. Zulkifli Hasan, Gubernur Sumsel H Herman Deru, jajaran Forkopimda, hingga para camat, lurah, dan kepala desa dari seluruh penjuru Sumsel. Presiden Prabowo Subianto pun turut memberi sambutan penting yang menggemakan visi besar: membangun Indonesia dari desa.

Mentri koordinator bidang pangan, Dr. Zulkifli Hasan membuka mata semua pihak. Ia menyinggung fakta pahit bahwa selama 28 tahun reformasi, desa-desa di Indonesia masih tertinggal. "Dulu kita bangun pabrik pupuk, buat pesawat terbang, kapal perang, satelit. Tapi sekarang, anak desa masih ada yang kelaparan, putus sekolah, kurang gizi. Ini harus kita hentikan!" tegas Zulhas.

Ia menyebutkan bahwa sejak menjadi Menteri Pangan, dirinya melihat sendiri bahwa Indonesia tidak kalah dari negara lain, tapi terlambat karena birokrasi yang berbelit. Namun kini, perubahan itu dimulai. “Dalam 7 bulan terakhir, kita berhasil surplus 3,9 juta ton beras. Tahun depan, kita tidak perlu impor lagi. Desa harus jadi pusat kekuatan ekonomi, bukan hanya objek pembangunan,” serunya disambut tepuk tangan meriah.

Zulhas menekankan bahwa Koperasi Merah Putih bukan program bagi-bagi uang. Ini adalah investasi serius dengan sistem yang profesional. “Kita cadangkan Rp250 triliun dari Himbara, Rp300 triliun untuk KUR. Tapi bukan asal kasih duit. Usaha dulu, baru modal. Kita bangun sistem koperasi yang bersih dan benar,” ujarnya.

Ia juga menyinggung realita getir di desa: petani yang jadi buruh tani, maraknya rentenir dan tengkulak, akses ke perbankan yang jauh. Semua itu akan diberantas lewat koperasi. “Ini langkah berani. Bukan cara mudah, tapi cara benar. Kita mau lahirkan koperasi-koperasi tangguh yang jadi garda depan ekonomi rakyat!” tegas Zulhas.

Gubernur Sumsel nonaktif Herman Deru, alam laporannya mengungkap bahwa dari total 3.528 desa di Sumsel, 91% sudah menggelar musyawarah desa dan 89% sudah membentuk koperasi. “Beberapa kabupaten/kota bahkan sudah 100 persen siap. Seperti Palembang, OKI, Ogan Ilir, Muba, Prabumulih, dan lainnya,” kata Deru. Namun, ia juga menyebutkan daerah yang masih harus dikejar, seperti Pagaralam (54%), OKU Selatan (66%), dan Banyuasin (78%).

Pemerintah, katanya, telah menyiapkan plafon pinjaman hingga Rp3 miliar per koperasi, yang akan diawasi ketat agar tidak disalahgunakan. “Koperasi Merah Putih bukan simbol. Ini kendaraan nyata untuk mewujudkan ekonomi berdaulat dari desa. Kades dan lurah akan jadi pengawas, dan anak-anak muda desa akan dilatih jadi penggerak ekonomi,” tegasnya.

Dalam pidato terpisah, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen besarnya. Ia menargetkan pembangunan 70 hingga 80 ribu koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia. “Kita bangun gudang-gudang pangan di desa, supaya tidak perlu lagi ke kota untuk cari kebutuhan dasar. Desa harus jadi mandiri, dan koperasi jadi bentengnya,” ujar Presiden dengan semangat membara.

Prabowo juga menyebutkan bahwa Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih sudah dibentuk, diketuai langsung oleh Menko Pangan dan melibatkan 17 gubernur, serta bupati/wali kota se-Indonesia. Acara ini juga dirangkai dengan penyerahan Surat Keterangan Hukum Pengesahan (SKHP) kepada para kepala desa oleh notaris, penandatanganan dokumen harmonisasi penyelenggaraan koperasi, serta pelantikan tim pelaksana percepatan koperasi di tingkat kabupaten/kota. Hadir dalam momen penting ini Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi, para wakil menteri, serta seluruh pemangku kepentingan dari Sumatera Selatan. (Fdl)