Wednesday, Aug 20, 2025

DPD ASITA Sumsel 2025–2030 Resmi Dilantik: Gaspol Bangun Pariwisata Sumsel Mendunia


FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG - Semangat baru menggema dari Hotel Beston, Rabu siang (21/5/2025), ketika Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumatera Selatan resmi dilantik untuk masa bakti 2025–2030. Pelantikan ini mengusung tema ambisius: “Sinergitas Membangun Pariwisata Sumsel Berdaya Saing Global”—sebuah seruan untuk melompat lebih tinggi, lebih jauh, menembus batas lokal menuju pentas dunia.

Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, yang hadir langsung dalam acara tersebut, tak sekadar memberi sambutan. Ia memberikan suntikan ide dan tantangan visioner untuk membangkitkan potensi pariwisata Sumsel dengan pendekatan-pendekatan tak biasa.

“Kita ini tidak punya laut, tapi kita punya cerita, budaya, kearifan lokal, dan sejarah yang tidak dimiliki daerah lain. Jangan terus-terusan bandingkan dengan Bali atau Lampung. Kita harus punya warna sendiri,” ujar Deru dengan nada penuh semangat.

Salah satu gagasannya yang langsung menyita perhatian adalah pengembangan health tourism atau wisata kesehatan. Gubernur mencontohkan keberhasilan Johor, Malaysia, sebagai magnet wisata medis yang dibangun lewat persepsi dan citra yang kuat.

“Kalau Johor bisa, kenapa kita tidak? Mulailah kerja sama dengan rumah sakit, perkuat layanan, dan bangun citra positif. Wisata kesehatan bukan soal fasilitas saja, tapi soal kepercayaan,” tambahnya.

Tak berhenti di sana, Gubernur juga mengusulkan agar narasi-narasi mitos dan budaya lokal digali menjadi kekuatan promosi. “Bangun cerita bahwa di satu tempat bisa awet muda atau cepat dapat jodoh. Bukan soal benar atau tidak, tapi bagaimana daya tarik itu dikemas. Orang Bali pun datang karena cerita dan suasana, bukan semata-mata karena pantainya,” katanya.

Gubernur juga menyentil pentingnya ASITA untuk tidak hanya menjadi ‘pengantar wisatawan ke luar’. “Bagaimana justru kita bisa menarik orang datang ke Palembang? Travel boleh antar orang ke Lampung, tapi tantangannya adalah bawa orang luar datang ke sini. Wisata dukun patah pun bisa jadi jualan kalau dikemas baik,” tantangnya.

Feby Yoland Siap Bekerja, Tak Hanya Sekadar Dilantik

Ketua DPD ASITA Sumsel yang baru, Feby Yoland Effendi, langsung menanggapi tantangan itu dengan sikap optimis. Ia bertekad membangun sinergi dengan berbagai pihak—dari akademisi, pelaku media, pemerintah, hingga komunitas lokal.

“Kami ingin membawa Sumsel menjadi destinasi unggulan nasional bahkan internasional. Peningkatan SDM dan upgrade skill jadi fokus utama kami agar biro perjalanan Sumsel bisa bersaing secara global,” ujarnya.

Feby mengungkapkan bahwa saat ini ASITA Sumsel memiliki 130 anggota biro perjalanan aktif, dan semua siap untuk bergerak lebih agresif mempromosikan destinasi-destinasi unik Sumsel.

Terkait wisata kesehatan, Feby menyebut pihaknya tengah mempersiapkan kemitraan dengan rumah sakit dalam negeri dan menjajaki model pelayanan dari rumah sakit luar negeri sebagai benchmarking. “Kita ingin menunjukkan bahwa Sumsel juga punya rumah sakit berkualitas dan produk kesehatan yang bisa dijual sebagai paket wisata,” paparnya.

ASITA Nasional Dukung Penuh, Konektivitas Udara Jadi Harapan

Ketua Umum DPP ASITA, Dr. Nunung Rusmiati, M.Si, yang melantik langsung kepengurusan baru, menyampaikan harapannya agar DPD ASITA Sumsel bisa menjadi motor utama dalam percepatan transformasi pariwisata daerah.

“ASITA adalah organisasi terbesar dan tertua di sektor ini. Dengan 1.000 lebih anggota di seluruh Indonesia, kita bisa saling dorong dan berbagi kekuatan untuk kemajuan bersama,” ucapnya.

Ia juga memberi kabar baik bahwa Bandara SMB II kini kembali menyandang status sebagai bandara internasional. “Ini peluang besar. Konektivitas udara akan semakin terbuka dan kita bisa menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara. Agustus nanti ada potensi besar masuknya penerbangan internasional,” bebernya.

Kadin Sumsel: Pariwisata Bisa Jadi Motor Ekonomi

Tak ketinggalan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel, Affandi Udji, menyatakan dukungan penuh terhadap program ASITA. Ia mendorong pembangunan infrastruktur strategis seperti Pelabuhan Tanjung Carat yang bisa mempercepat arus logistik dan wisata.

“Sumsel sedang bertumbuh. Pariwisata adalah sektor yang bisa menciptakan lapangan kerja cepat, meningkatkan UMKM, dan memperkuat ekonomi lokal. Kami siap bersinergi,” ujarnya.

Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi titik awal perjalanan panjang menuju mimpi besar: menjadikan Sumsel sebagai destinasi wisata kelas dunia, dengan pendekatan khas, cerita unik, dan semangat kolaboratif yang tak pernah padam.(Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

DPD ASITA Sumsel 2025–2030 Resmi Dilantik: Gaspol Bangun Pariwisata Sumsel Mendunia

Please Login to comment in the post!

you may also like