Wednesday, Aug 20, 2025

GMNI Lubuklinggau Pilih Tidak Hadiri Kongres Bandung, Fokus Dorong Persatuan Organisasi


FAKTUALSUMSEL, LUBUKLINGGAU — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Lubuklinggau menegaskan sikap tidak menghadiri Kongres XXII GMNI yang digelar di Kota Bandung pada 15–18 Juli 2025. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua DPC GMNI Lubuklinggau, Exley Pradika, S.Pd., yang menilai kongres tersebut berpotensi memunculkan konflik baru di tubuh organisasi.

“Kami mengapresiasi tema yang diusung dalam kongres kali ini, yakni ‘Melawan Penjajahan Gaya Baru’. Tema ini sarat makna dan merepresentasikan semangat revolusioner. Namun, kami menolak hadir karena pelaksanaan kongres tidak mencerminkan semangat persatuan seperti yang dihasilkan dalam Rapimnas sebelumnya,” kata Exley dalam pernyataan resminya, Selasa (16/7).

GMNI selama beberapa tahun terakhir dilanda konflik internal akibat dualisme kepemimpinan antara Arjuna Dendi dan Imanuel Sohjari. Menurut GMNI Lubuklinggau, perpecahan ini bukan semata-mata kesalahan internal, tetapi juga akibat campur tangan pihak luar yang mengganggu independensi dan arah organisasi.

Meski dilanda perpecahan, semangat untuk bersatu terus disuarakan oleh mayoritas kader di berbagai daerah. Exley menegaskan bahwa Rapimnas yang diikuti GMNI Lubuklinggau menunjukkan adanya harapan besar untuk mewujudkan persatuan tanpa bayang-bayang konflik.

Dalam sikap resminya, GMNI Lubuklinggau menyampaikan enam poin penting. Pertama, mereka berterima kasih atas undangan resmi dari DPP GMNI kubu Imanuel untuk hadir di kongres. Namun, mereka menolak hadir karena menilai kongres justru berpotensi memperdalam perpecahan organisasi.

Kedua, DPC GMNI Lubuklinggau memilih fokus pada penguatan ideologi dan kaderisasi berjenjang. Mereka akan bersinergi dengan cabang-cabang lain di Sumsel melalui Forum Komunikasi Cabang GMNI se-Sumatera Selatan (FORKOMCAB GMNI Sumsel), yang menjadi wadah konsolidasi dan rekonsiliasi.

Forum ini diharapkan menjadi sarana yang lebih efektif untuk menyatukan visi dan misi perjuangan organisasi baik di tingkat Sumsel maupun nasional. Melalui langkah ini, GMNI Lubuklinggau menegaskan komitmennya untuk menghindari keterlibatan dalam forum yang berpotensi memperuncing konflik.

Selain itu, GMNI Lubuklinggau bersama cabang-cabang lain di Sumsel menolak dualisme kepemimpinan dan bertekad menjaga soliditas organisasi. Mereka juga mengajak seluruh kader GMNI di Indonesia untuk melakukan penyelamatan organisasi melalui proses rekonsiliasi menyeluruh dari tingkat komisariat, cabang, hingga DPD. “Kami mengajak semua kader untuk bersama-sama menjaga marwah organisasi agar tidak lagi terpecah di masa depan. Persatuan adalah harga mati,” tegas Exley menutup pernyataannya.(Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

GMNI Lubuklinggau Pilih Tidak Hadiri Kongres Bandung, Fokus Dorong Persatuan Organisasi

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • May, 16, 2025 01:22
BGN Bakal Dirikan 965 Satuan Layanan SPPG di Sumsel
  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • May, 17, 2025 10:06
Imigrasi Jaring 170 WNA dalam Operasi Wira Waspada