- by FAKTUALSUMSEL.COM
- May, 16, 2025 01:16
FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menampilkan seorang orang tua dan anaknya dari Sumsel yang mengadu ke mantan Bupati Purwakarta, H Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi. Usai menunaikan salat Jumat di Masjid Setia, Jalan KH Azhari, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 2 Palembang, Deru menjelaskan bahwa dirinya telah mengetahui identitas keluarga tersebut.
Menurut Deru, keluarga tersebut bukanlah dari golongan tidak mampu, bahkan status sosial mereka tergolong baik. “Nah untuk yang viral itu, aku tahu dio wong mampu. Mungkin dio pingin dikenal. Yah dak papo, yang jelas tujuannya baik dan dio jugo PNS, buat kakanyo ada TNI, ada PNS juga. Jadi sebenarnya bukan karena ketidakmampuan. Mungkin wong tuonyo dak tehandel karena anaknyo yang narkoba itu,” terang Deru.
Saat ditanya mengenai tempat pembinaan di Sumsel untuk kasus serupa, Herman Deru menyebutkan ada banyak lembaga resmi yang bisa membantu, seperti BNN dan Ernaldi Bahar. Ia juga membuka pintu bagi orang tua yang merasa tidak mampu menangani anaknya. “Kalau pemuda bisa ke Dispora, gerbangnya ke Ernaldi Bahar. Kalau merasa orang tua tidak mampu, kita bisa menanganinya,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Deru enggan memperdebatkan apakah tindakan warga Sumsel tersebut tepat atau tidak. Ia menilai bahwa yang bersangkutan adalah orang berada dan mungkin hanya ingin dikenal publik. “Kita tidak usah menanggapi tepat dan tidak tepat. Si BS itu wong mampu, istrinya gelangnya besak. Mungkin dia ingin dikenal,” ucapnya sembari meninggalkan awak media.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan, H.
Edward Chandra, turut menanggapi fenomena viral terkait orang tua yang membawa
anaknya ke barak militer karena diduga tak sanggup lagi menangani perilaku anak
tersebut. Menurutnya, perlu ada pemahaman lebih dalam terhadap latar belakang
keluarga yang bersangkutan sebelum menarik kesimpulan. “Kita lihat dulu latar
belakangnya, apa yang membuat dia (orang tua) mengambil langkah seperti itu.
Karena persoalan anaknya bagaimana. Saya kira ini termasuk persoalan pribadi
yang bersangkutan,” ujarnya, usai melayat anggota DPRD Sumsel yang meninggal
dunia, almarhum Syamsul Bahri.
Edward menegaskan bahwa setiap keluarga menghadapi tantangan
yang berbeda dalam membesarkan anak-anak, terlebih jika menyangkut masalah
serius seperti kenakalan remaja atau penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu,
pendekatan penyelesaian juga harus disesuaikan, baik secara emosional maupun
struktural. “Masalah seperti ini tidak bisa digeneralisasi. Kita harus pahami
bahwa orang tua mungkin dalam posisi terdesak dan mencari jalan terbaik menurut
versi mereka,” tambahnya.
Sekda juga mengimbau seluruh masyarakat Sumsel agar lebih aktif dalam membina dan mendidik anak-anak sejak dini. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak agar tumbuh menjadi individu yang positif. “Kita mengimbau pada warga juga untuk bagaimana kita mendidik, mempersiapkan anak-anak, untuk menjadikan mereka pribadi yang lebih baik,” tutup Edward Chandra. (Fdl)