Wednesday, Aug 20, 2025

Menuju Indonesia Emas 2045, Aka Cholik: Bangsa Ini Butuh Kesadaran, Bukan Hanya Kecerdasan


FAKTUALSUMSEL, JAKARTA – Di tengah percepatan pembangunan nasional yang semakin terasa di berbagai sektor—dari ekonomi hingga teknologi—Indonesia dihadapkan pada tantangan yang lebih mendalam: bagaimana melahirkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi sadar akan tanggung jawab kebangsaan dan kemanusiaan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Fakar Indonesia, Aka Cholik Darlin, dalam pernyataannya pada Rabu malam (11/06/2025). Menurutnya, Indonesia kini berada di titik krusial. Kemajuan pesat di permukaan sering kali menyisakan pekerjaan rumah di baliknya. “Sejatinya Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang sangat riskan, menanggung beban berat menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Aka Cholik.

Ia menyebut bahwa geliat kemajuan dalam sektor pemerintahan, teknologi, ekonomi, dan kesehatan sejatinya harus dibarengi dengan pembangunan karakter dan kesadaran kolektif masyarakat. Tanpa hal itu, target besar 2045 hanya akan jadi slogan kosong. “Banyak yang salah paham ketika saya katakan bahwa Indonesia tidak butuh orang cerdas, tapi butuh orang sadar,” ucap Aka. “Yang saya maksud adalah, kecerdasan tanpa kesadaran bisa melahirkan keegoisan, bahkan kerusakan. Tapi kesadaran yang tinggi akan membimbing kecerdasan menuju kemaslahatan.”

Ia menekankan pentingnya memiliki warga negara yang paham realitas sosial, mengerti kebutuhan masyarakat, dan siap turun tangan tanpa menunggu perintah. Kesadaran seperti itu, menurutnya, jauh lebih berharga ketimbang sekadar indeks kecerdasan tinggi.

Contoh nyata dari krisis kesadaran ini, lanjutnya, masih banyak terlihat di sektor kesehatan dan pendidikan. Di berbagai daerah, masih banyak warga yang belum tersentuh layanan dasar karena kurangnya inisiatif sosial dari mereka yang memiliki kapasitas. “Seharusnya, seorang dokter sadar bahwa ilmunya bisa menyelamatkan jiwa. Maka, dua jam sehari untuk melayani warga kurang mampu secara gratis adalah bentuk kesadaran,” kata Aka. “Begitu juga dengan guru. Dulu di tahun 90-an, banyak guru rela memberikan tambahan pelajaran di luar jam sekolah demi masa depan murid-muridnya.”

Ia menilai bahwa kesadaran seperti itulah yang mulai hilang, tergantikan oleh sikap individualistik dan pragmatisme. Padahal, kesadaran sosial dan nasionalisme adalah pondasi utama untuk membangun bangsa yang kuat dan beradab. Lebih jauh, Aka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merenung: apakah selama ini kita sudah cukup sadar terhadap tanggung jawab kita sebagai warga negara? Sudahkah kita ikut aktif dalam menyelesaikan masalah bersama? “Kesadaran bukan hanya tentang empati, tapi juga tentang partisipasi. Sadar berarti tahu harus berbuat apa, kapan, dan untuk siapa,” jelasnya.

Menurutnya, dengan membangun kesadaran nasional, masyarakat akan menjadi lebih peka, lebih peduli, dan lebih solid dalam membangun masa depan bersama. Ini yang menjadi syarat utama menuju Indonesia Emas 2045. “Kalau kita ingin mencapai Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan, maka setiap warga negara harus punya kesadaran tinggi dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Aka.

Di akhir pernyataannya, ia menegaskan bahwa visi Indonesia Emas bukan hanya urusan pemerintah atau elit politik. Visi itu adalah milik seluruh rakyat. Dan untuk mencapainya, bukan kecerdasan saja yang dibutuhkan, tetapi kesadaran kolektif untuk bergerak bersama. “Mari kita bangun Indonesia dengan hati yang sadar. Karena dari kesadaran lahir tanggung jawab. Dan dari tanggung jawab, lahirlah perubahan,” pungkas Aka Cholik Darlin. (Fdl)

author

FAKTUALSUMSEL.COM

Menuju Indonesia Emas 2045, Aka Cholik: Bangsa Ini Butuh Kesadaran, Bukan Hanya Kecerdasan

Please Login to comment in the post!

you may also like

  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • May, 16, 2025 01:22
BGN Bakal Dirikan 965 Satuan Layanan SPPG di Sumsel
  • by FAKTUALSUMSEL.COM
  • May, 17, 2025 10:06
Imigrasi Jaring 170 WNA dalam Operasi Wira Waspada