- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL — Suasana mendadak mencekam di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Senin (5/5) sore. Puluhan pelajar SD dan SMP dilarikan secara darurat ke RSUD Talang Ubi, H Anwar Mahakil, setelah diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makan siang gratis di sekolah.
Awalnya, sekitar pukul 16.39 WIB, Senin 5 Mei 2025, tercatat
60 pelajar menjadi korban. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah korban
terus bertambah, menciptakan suasana panik di tengah masyarakat.
“Tolong selamatke anak aku!” teriak salah satu ibu wali
murid, nyaris histeris, sambil menggendong anaknya yang sudah lemas tak berdaya
menuju ruang IGD.
Dari pantauan puluhan wartawan di lapangan, pelajar dari
sejumlah sekolah seperti SDN 28 Talang Ubi, SD Agro Langgeng, dan MTS 1 Talang
Ubi terus berdatangan ke rumah sakit. Mereka mengeluhkan gejala serupa: mual,
muntah, pusing, hingga sakit perut melilit. Tangisan dan jeritan para korban
terdengar semakin keras di ruang IGD, membuat suasana rumah sakit penuh sesak
oleh orang tua yang panik dan tenaga medis yang berjibaku menangani pasien.
Salah satu korban, Dirga (10), pelajar SDN 28 Talang Ubi
yang mulai siuman, menceritakan detik-detik sebelum dirinya tumbang.
“Sakit perut, tadi muntah banyak. Siang tadi sekitar jam
14.40 WIB aku langsung lemas,” ungkap Dirga dengan suara pelan, sambil
memegangi perutnya yang masih terasa nyeri.
Ibunya, Atin, awalnya mengira anaknya hanya masuk angin.
Namun, kondisi Dirga makin memburuk hingga akhirnya tak sadarkan diri.
“Awalnya aku kira cuma masuk angin biasa. Tapi pas anak aku
mulai pusing dan pingsan, aku panik banget. Apalagi ternyata kawan-kawannya
juga pada keracunan. Aku langsung lari minta bantuan ke rumah sakit,” ujar Atin
dengan mata berkaca-kaca.
Kepanikan semakin meluas di rumah sakit seiring bertambahnya
jumlah korban. Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi terkait
total korban yang dirawat. Namun, terlihat sejumlah pejabat penting dari Pemkab
PALI seperti Wakil Bupati Iwan Yuaji, Sekda Kartika Yanti, dan jajaran kepala
dinas turun langsung ke lokasi untuk memantau situasi. Aparat kepolisian dan
TNI juga turut hadir, menunjukkan keseriusan penanganan insiden ini.
Kasus ini memunculkan kekhawatiran besar di tengah
masyarakat, mengingat santapan siang gratis di sekolah yang seharusnya membawa
manfaat justru berubah menjadi bencana. Investigasi mengenai sumber makanan
yang diduga menyebabkan keracunan pun tengah dilakukan.
Publik kini menunggu langkah cepat dari Pemkab PALI dan
pihak terkait: bagaimana memastikan keselamatan para siswa, memulihkan kondisi
mereka, sekaligus mencegah insiden serupa terulang di kemudian hari. (Pdr)