Polda Sumsel Mantapkan Strategi Operasi TW II 2025, Kapolda Tekankan Efektivitas dan Kehadiran Nyata di Tengah Masyarakat

FAKTUALSUMSEL, PALEMBANG — Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menggelar kegiatan Gelar Operasi Triwulan II (TW II) Tahun Anggaran 2025 pada Selasa (1/8/2025) di Ballroom Hotel Novotel Palembang. Acara ini menjadi ajang penting untuk mengevaluasi capaian operasi sebelumnya dan merumuskan strategi pengamanan ke depan. Seluruh Kapolres/Polresta serta Kabag Ops dari jajaran wilayah hukum Polda Sumsel turut hadir dalam forum tersebut.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan pembukaan resmi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, hingga penyampaian paparan dari sejumlah pejabat utama Polda. Dirintelkam, Karo Ops, dan Irwasda Polda Sumsel menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan TW I serta menyusun strategi optimal untuk operasi TW II. Diskusi berlangsung interaktif, menunjukkan komitmen bersama untuk terus memperbaiki pola kerja dan tanggap terhadap dinamika di lapangan.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, menegaskan pentingnya menjadikan operasi kepolisian sebagai instrumen yang berdampak langsung bagi masyarakat. “Operasi tidak boleh hanya menjadi rutinitas administratif, tapi harus menjadi barometer kehadiran dan efektivitas polisi di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi gangguan kamtibmas menjelang pemilu,” ujarnya.

Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol. M. Zulkarnain, turut mengingatkan pentingnya sinergitas antar-satuan serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat di lapangan. Ia menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan seperti konflik sosial dan kejahatan jalanan, respons yang solid dan terkoordinasi menjadi kunci keberhasilan operasi.

Melalui kegiatan ini, Polda Sumsel berharap seluruh jajaran dapat menguatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme, sejalan dengan semangat Polri Presisi. Gelar Operasi TW II tak hanya menjadi forum evaluasi, tetapi juga titik temu strategis untuk menyatukan visi, menyamakan persepsi, dan memastikan bahwa rasa aman masyarakat tetap menjadi prioritas utama.(fdl)