- by FAKTUALSUMSEL.COM
- Mar, 21, 2025 03:13
FAKTUALSUMSEL, OGANILIR – Terik matahari pada Rabu, 23 Juli 2025, semakin terasa dikulit. Cuaca panas ekstrim terasa melanda kota Palembang dan sekitarnya. Pada cuaca yang tidak bersahabat ini, dinas kehutanan provinsi Sumatera Selatan mencatat sebanyak 119 hot spot yang tersebar diwilayah provinsi Sumatera Selatan. “Hari ini kita mendapatkan data dari Perlindungan, Konservasi SDA dan Ekosistem Dinas Kehutanan Sumsel, terdapat banyak hot spot di Sumatera Selatan. Sedikitnya tercatat ada sebanyak 119 hot spot yang tersebar di 14 wilayah kabupaten dan kota provinsi Sumatera Selatan,” ungkap Kepala bidang Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kabid BPBD) Provinsi Sumsel, Sudirman SKM MSi., dalam wawancara siang ini (23/7/2025).
Dia menjelaskan dari 14 kota dan kabupaten diantaranya adalah Banyuasin, Empat Lawang, kota Lubuklinggau, kota Prabumulih, kabupaten Lahat, kabupaten Muaraenim. Kabupaten Musi Banyuasin, kabupaten Mura, kabupaten Muratara, kabupaten Ogan Ilir, kabupaten Ogan Komering Ilir, kabupaten Ogan Komering Ulu, kabupaten Ogan Komering Ulut Timur serta Penukal Abab Lematang Ilir.
Adapun titik hot spot yang paling banyak tercatat diwilayah kabupaten Banyuasin yakni mencapai 33 tik hot spot, disusul kabupaten kedua adalah Musi Rawas sebanyak 21 titik hotspot, ketiga adalah wilayah kabupaten Muaraenim dengan titik hot spot sebanyak 14. Terendah adalah kota Lubuklinggau dan kabupaten Empat Lawang, Dimana masing-masing tercatat hanya ada satu titik hotspot.
Dijelaskan Sudirman, dari 119 titik hot spot 113 diantaranya terdapat dilahan mineral. Sedangkan dilahan gambut hanya ada 6 titik, yakni dikabupaten Musi Banyuasin sebanyak 2 titik hotspot dan 4 titik hotspot lainnya di wilayah kabupaten Musi Rawas Utara. “Kita ulangi, untuk hotspot sendiri belum tentu terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.
Hari ini, menurut Sudirman, Manggala Agni, Kembali harus berjibaku bertarung memadamkan sijago merah. “Jadi ada dua wilayah yakni di Banyuasin dan kabupaten Ogan Ilir,” ungkapnya. Dalam pemadaman petugas terlihat sangat aktif memadamkan jago merah didalam wilayah hutan.
Menurutnya pemadaman di wilayah Banyuasin juga dilakukan pemadaman di Darat Sungai Rambutan Ogan Ilir. “Alhamdulillah, masih dapat dikendalikan,” jelasnya. Menyinggung tidak diturunkannya helicopter waterbombing? Sudirman menjelaskan untuk satgas udara sendiri masih menyisakan helicopter patroli. “Untuk helicopter waterbombing, saat ini di reposisi ke Provinsi Riau. Saat ini Provinsi Riau, Tengah mengalami kebakaran hutan dan lahan. Asapnya pun terkabar sudah sampai kenegeri tetangga Malaysia. Jadi helicopter waterbombing yang ada di Sumsel diperbantukan untuk memadamkan api di provinsi Riau,” kata dia singkat. (Fdl)